



Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Model Pembelajaran CTL dan Media Video Interaktif
Typology: Thesis
1 / 6
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
A. Latar Belakang Masalah Hasil belajar pada hakikatnya merupakan pencapaian kompetensi-kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi tersebut dapat dikenali melalui pengukuran dan penilaian sejumlah hasil belajar serta indikator hasil belajar yang diukur dan diamati. Hasil belajar menjadi tolak ukur keberhasilan siswa dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru selama periode tertentu. Tujuan pembelajaran dianggap tercapai apabila siswa memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Hasil belajar dapat diketahui setelah guru melakukan evaluasi hasil belajar siswa atau biasa disebut dengan penilaian hasil belajar. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidi,kan dan Kebudayaan No. 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menetapkan: Pasal 1 ayat 1 Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar. Aspek kognitif, afektif, dan psikomotor harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan evaluasi hasil belajar untuk memantau setiap perkembangan kemampuan siswa. Pelaksanaan penilaian hasil belajar yang menyeluruh akan memudahkan guru dalam memberikan keputusan bagi setiap siswa yang didasarkan pada proses pembelajaran, bukan hanya pada produk pembelajaran saja. Proses pembelajaran yang berlangsung sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama pada cara guru mengajar siswa. Dalam proses pembelajaran, model dan strategi yang baik juga akan berdampak baik pula pada hasil pembelajaran. Hasil penelitian Ridwanulloh (2016) pada siswa kelas V membuktikan bahwa model
Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan model konvensional. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fadlilah dkk (2017), mereka membuktikan bahwa model pembelajaran CTL berbantu media piece paper efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pecahan, sebagaimana penelitian Agustiya dkk (2017) yang membuktikan bahwa ada pengaruh terhadap hasil belajar siswa setelah menggunakan model CTL dengan menggunakan permainan monopoli. Berkaitan dengan itu, diperkuat dengan adanya peningkatan presentase keberhasilan model CTL pada penelitian Istiorini (2017) di kelas V sekolah dasar membuktikan bahwa dengan mengadakan model CTL pada materi sifat-sifat benda menunjukan adanya peningkatan proses pembelajaran, hal ini dapat dilihat dengan hasil belajar siswa mencapai target dengan persentase 87%, sebagaimana penelitian Taurina & Wasitohadi (2015) yang membuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas V yang telah mencapai indikator keberhasilan penelitian yaitu sebesar 80%. Dengan meningkatnya presentase keberhasilan maka nilai hasil belajar siswa juga meningkat. Terdapat pula hasil penelitian Fua (2018) pada siswa sekolah dasar yang membuktikan bahwa nilai rata-rata siswa setelah tindakan pada siklus 2 meningkat dibandingkan siklus 1, dari 64,5 menjadi 84 setelah menggunakan model pembelajaran CTL. Dari beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan model dan strategi dalam pembelajaran sangat menunjang hasil belajar siswa, terlebih lagi pada penggunaan model CTL. Secara keseluruhan hasil penelitian tersebut membuktikan hasil belajar secara kognitif dimana peneliti selalu mengujikan aspek pengetahuan materi dan ada beberapa yang membuktikan hasil belajar secara psikomotori.. Akan tetapi hasil belajar yang sesungguhnya tidak hanya mencakup kedua aspek tersebut. Hasil belajar yang baik harus mencakup tiga aspek yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tercapainya aspek-aspek dalam hasil belajar dapat memaksimalkan tujuan yang ada dalam pebelajaran. Namun, pembelajaran yang melibatkan tiga ranah sulit untuk diterapkan karena tidak semua pembelajaran memunculkan tiga ranah tersebut. Penilaian yang masih fokus pada beberapa ranah saja mengakibatkan pembelajaran kurang efektif. Padahal salah satu prinsip dasar dalam melakukan
Pembelajaran kontekstual sebagai suatu model pembelajaran yang memberikan fasilitas kegiatan belajar siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan pengalaman belajar yang lebih bersifat konkret (terkait dengan kehidupan nyata) melalui aktivitas siswa dalam mencoba, melakukan, dan mengalami sendiri. Model pembelajaran CTL merupakan konsep belajar yang mengaitkan materi belajar dengan situasi dunia siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya pada kehidupan sehari-hari mereka. Penggunaan model CTL cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas IV Tema 4 Subtema 1 dengan topik jenis-jenis pekerjaan. Dengan begitu siswa dapat mengaitkan berbagai jenis pekerjaan yang ada dan mereka ketahui dalam kehidupan sehari-hari dengan materi dalam pembelajaran. Dengan adanya muatan-muatan pelajaran yang terkait dengan kehidupan sehari-hari maka penggunaan media yang berkaitan dapat mendukung model CTL. Media pembelajaran dapat mendukung model CTL salah satunya adalah media audiovisual. Media audiovisual contohnya video yang menampilkan gambar dan suara yang berisi berbagai jenis pekerjaan sehari-hari dapat membantu guru dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa secara jelas. Sehingga model pembelajaran CTL ini tepat jika diterapkan dalam pembelajaran pada Tema 4 Subtema 1. Kemudian dengan penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu dan mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkret dalam memahami fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip dalam ruang lingkup pembelajaran. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: